Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapan atas keputusan Gus Miftah yang mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama. Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut tindakan Gus Miftah sebagai bentuk tanggung jawab dan kesatria, mengapresiasi langkah tersebut sebagai pilihan yang menunjukkan integritas.
Prabowo menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil setelah Gus Miftah mengakui adanya kesalahan terkait pernyataannya yang menuai kontroversi di masyarakat. Presiden menegaskan bahwa pemerintah menghormati keputusan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral seorang pemimpin agama yang sadar akan posisinya di tengah publik.
Dampak dan Penerimaan Publik
Pengunduran diri ini menjadi sorotan karena Gus Miftah adalah pejabat pertama dalam pemerintahan Prabowo yang mundur sejak pelantikan kabinet. Langkah ini juga menjadi perbincangan di kalangan pengamat politik dan publik. Banyak pihak menilai tindakan ini sebagai pembelajaran penting dalam menjaga etika dan komunikasi publik, terutama bagi pejabat yang memiliki tanggung jawab besar di bidang keagamaan.
Langkah Selanjutnya
Prabowo menyatakan bahwa pemerintah akan segera mencari pengganti untuk mengisi posisi tersebut. Namun, prosesnya akan dilakukan dengan cermat untuk memastikan kandidat selanjutnya dapat menjalankan tugas dengan baik dan sesuai dengan visi pemerintah dalam memajukan kerukunan beragama di Indonesia.
Keputusan Gus Miftah mundur menunjukkan dinamika dalam pemerintahan yang baru berjalan kurang dari 100 hari. Hal ini menjadi pengingat pentingnya menjaga komunikasi yang sensitif terhadap nilai-nilai masyarakat Indonesia yang beragam.